data-ad-format="rectangle">
Harga Kopi hari ini - Harga kakao berjangka naik pada perdangan Rabu, 19 Agustus 2015: harga Kakao berjangka mengalami kenaikan cukup signifikan pada-grafik terlihat berbasis beli terlihat sangat kuat, di bursa New York kakao menguat setelah ditutup di atas 100-hari rata-rata bergerak pada Selasa dan kemudian memperpanjang kenaikan di atas tingkat retracement Fibonacci kunci. Kekhawatiran atas dampak kekeringan di Pantai Gading dan Ghana merupakan sentimen bullish,
Pada perdagangan Semalam Harga Kakao di bursa New York Desember ditutup naik 32 point, atau 1 persen, di $ 3.116 per ton, sedangkan kakao London Desember ditutup naik 23 pound, atau 1,1 persen, pada 2075 £. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.125 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.150 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.025 dollar dan 2.900 dollar.
Pada dasarnya, ada beberapa alasan yang mendukung harga komoditas biji coklat atau kakao lebih tinggi dari tingkat historis. Lebih dari 60 persen dari produksi kakao berasal dari Pantai Gading dan Ghana di Afrika Barat, jika terjadi sesuatu hal di negera penghasil kakao tersebut tentunya akan mempengaruhi harga kakao di pasar dunia.
Organisasi Kakao Internasional (ICCO) bulan lalu merevisi perkiraan surplus defisit kakao global 17.000 ton pada 2014/15. Akibatnya, harga rally 10,8 persen pada bulan Februari meskipun mereka telah sejak jatuh kembali ke USD2,695 per ton. menururt laporan Wall Street Journal pada tanggal 22 Maret 2015, ICCO memperkirakan permintaan di Eropa dan Amerika jatuh 2 persen di masing-masing daerah, dengan permintaan di Asia berpotensi jatuh oleh 4 persen.
Sementara cuaca El Nino dan kekeringan dapat mempengaruhi hasil panen biji coklat cuaca di seluruh dunia saat ini yang bisa mengubah curah hujan di seluruh Amerika Selatan dan membawa musim panas dan dingin ke Amerika Utara. sejak 2010 cuaca El Nino telah mengurangi curah hujan di Asia Tenggara dan menurunkan hasil panen Petani.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar