Harga Kopi Robusta di Tingkat Petani Rendah

data-ad-format="rectangle">

Harga Kopi Robusta di Tingkat Petani rendah,  Harga komoditas kopi cenderung turun sepanjang musim panen raya sejak Juli 2015 lalu, Petani kopi di beberapa daerah mengeluhkan harga kopi yang tak kunjung naik dibanding tahun sebelumnya 2014. harga kopi mengikuti hukum pasar. Saat kopi melimpah harga akan turun. Belum lagi soal kualitas dan permintaan impor yang kalah dari negara luar

Dua tahun terakhir menjadi tahun yang berat bagi para petani  yang hanya bergantung dari biji kopi sama sekali jauh dari harapan, Tahun ini tidak lebih baik dari tahun sebelumnya. Harga kopi sangat murah jika dibandingkan dengan kebutuhan bahan pokok yang harus dipenuhi. panen raya kopi jenis robusta diperkirakan akan berlangsung hingga November 2015 mendatang .

Menurut pantauan kami harga kopi di berbagai daerah seperti Lampung,  Jember, Temanggung, Lahat, Bangko Jambi, Malang, Kepahiang  Bengkulu , relatif sama untuk jenis  Harga biji kopi kering (oce) kini masih pada Rp 22.500 - Rp. 23.000,- per kilogram. sedangkan untuk harga kopi  jenis asalan masih dibawah Rp. 20.000, kisaran Rp. 19.000,-

Menurunnya harga komoditas kopi di tingkat dunia membuat eksportir kopi Indonesia belum dapat menikmati kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dalam kondisi seperti ini, biasanya eksportir kopi meraup keuntungan lebih dibandingkan dengan harga biasanya karena selisih kurs. Namun tidak demikian yang terjadi tahun ini. Eksportir justru tidak mendapatkan keuntungan berlebih karena berbarengan dengan harga komoditas kopi turun.

harga kopi di Lampung, harga kopi di Jember, harga kopi di Temanggung, harga kopi di Lahat, Bangko Jambi,harga kopi di  Malang, harga kopi di Kepahiang  Bengkulu, harga kopi di aceh, harga kopi di medan, harga kopi di lampung barat, harga kopi di tabanan bali, harga kopi di liwa, harga kopi di Pagar Alam.

Artikel Terkait