data-ad-format="rectangle">


HARGA PENUTUPAN MARKET 21 Agustus 2017 :COFFEE LDN SEP 2,141 +25 NOV 2,119 +18 NY SEP 126.40 -1.65 DES 130.15 -1.55 COC LDN SEP 1,482 +1 DES 1,495 -1 NY SEP 1,930 +8 DES 1,892 +14 IDR 13,351
Harga diatas terdapat keterlambatan untuk mendapatkan update harga secara Lengkap dan real time silahkan berlangganan melaluli sms
Cara mendapatkan update harga kopi dan Kokoa setiap hari

Untuk yang berlangganan SMS harga Market kopi dan Kakao kami memberikan update harga Pembukaan Pasar dan Penutupan pasar Setiap hari, harga kopi dan Kakao berdasarkan harga di Bursa New York untuk Arabika dan Bursa Liffe London untuk kopi Robusta, Market buka Pukul 15.30 WIB s/d 2.00 WIB cara membaca SMS harga Market disini

Untuk layanan sms ke ponsel anda caranya ketik:

harga kopi kirim ke 0812 7952 0001

Selanjutnya silahkan Lakukan Donasi Pulsa sebesar Rp. 100.000 Kirim Ke Nomor 0812 7952 0001 .

Cara Mengirim Donasi Pulsa :
1. Melaui Outlet yang Menjual Pulsa minta di kirim ke Ponsel 0812 7952 0001, Setelah selesai lakukan konfirmasi pengiriman ke nomor 0812 7952 0001

2. Bagi anda pengguna Nomor Simpati silahkan lakukan transfer Pulsa dengan Cara ketik *858*081279520001*100000# tekan tanda panggil.

Selasa, 01 Agustus 2017

Tingkat Produktivitas Kopi Indonesia 2016-2017

data-ad-format="rectangle">
Harga kopi Hari ini - Tingkat Produktivitas Kopi Indonesia 2016-2017 : Untuk menjadi yang terbesar kedua di dunia, sama dengan menggeser posisi Vietnam dan Kolombia. Dalam setahun terakhir, data Foreign Agricultural Service/USDA 2016 menunjukkan jumlah produksi kopi Indonesia menduduki peringkat keempat dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.


Dengan jumlah produksi 636 ribu ton tahun lalu, Indonesia kalah dari Vietnam yang produksinya mencapai 1,6 juta ton atau lebih dari dua kali lipatnya. Mengejar produksi hingga 1 juta ton, belum tentu bisa menggeser Vietnam, tapi mungkin bisa mengungguli Kolombia yang memproduksi 870 ribu ton kopi tahun lalu.


Iklim tropis dan bentang alam dataran tinggi, Indonesia dikenal dengan produksi jenis kopi arabika. Jenis kopi ini bisa tumbuh di kawasan dengan ketinggian 800-1.200 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Sedangkan jenis robusta, di bawah ketinggian 800 Mdpl.

Pada tahun lalu, produksi jenis arabika Indonesia sebanyak 78 ribu ton, sedangkan jenis robusta sebanyak 558 ribu ton. Sedangkan dari sisi konsumsi kopi tanpa membedakan jenis, tercatat sebanyak 199 ribu ton pada 2016.

Kopi pun menjadi salah satu unggulan ekspor Indonesia. Sepanjang 17 tahun terakhir, rata-rata ekspor kopi Indonesia mencapai 450 ribu ton. Puncak ekspor kopi Indonesia terjadi pada 2013 dengan ekspor sebanyak 622 ribu ton dan masa terendah pada 2002 dengan ekspor sebanyak 283 ton.

Namun sepanjang lima tahun terakhir, luas lahan kopi Indonesia stagnan dan cenderung menurun. Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, pada 2014 luas areal kebun kopi Indonesia mencapai 1.230.495 hektare, kemudian pada 2015, turun menjadi 1.230.001 ha. Pada tahun ini diproyeksi terus mengalami penurunan menjadi 1.227.787 ha.

Selain luas lahan kopi yang menurun, tingkat produktivitas pun belum menunjukkan kinerja yang membaik. Puncak produktivitas kopi Indonesia terjadi pada 2012 dengan capaian rata-rata 0,56 ton per hektar. Dengan kata lain, produktivitas area tanam kopi Indonesia rata-rata 500 kg kopi per hektare.

Capaian ini belum optimal, dibandingkan potensi yang diungkap Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG). Menurut mereka, potensi kopi arabika Gayo, misalnya, bisa mencapai 2.000 kilogram per hektare per tahun jika dirawat secara optimal.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar