data-ad-format="rectangle">
Prediksi Harga Kopi September 2015 - Kekhawatiran
tentang menurunya hasin panen kopi di Brasil serta kekeringan yang
melanda Amerika Tengah dan Kolombia merupakan alasan terjadinya kenaikan
kopi Arabika , yang mengalami peningkatan sebesar persen 2,3 . efek dari kekeringan di
brazil memincu hasil kopi dengan ukuran kecil yang menyebabkan produksi kopi
dari beberapa negara tersebut menurun.
Pada akhir perdagangan Rabu 12 agustus 2015 dini hari tadi harga kopi arabika mengalami penguatan yang signifikan. Harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan September yang merupakan kontrak paling aktif ditutup meningkat sebesar 3,7 sen atau setara dengan 2,77 persen pada posisi 1,3720 dollar per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya sudah mulai berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Indicator jangka pendek, menengah dan panjang sudah mulai menunjukkan trend yang bullish.. Dengan menurunnya hasil panen para petani di beberapa negara yang dilanda kekeringan tahun lalu, ini akan berdampak pada mengurangnya pasokan bahan baku di pabrik hingga tahun depan 2016, seperti diketahui lebih dari 60 persen dari tanaman kopi arabika Brasil tahun ini telah dipanen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya sudah mulai berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Indicator jangka pendek, menengah dan panjang sudah mulai menunjukkan trend yang bullish.. Dengan menurunnya hasil panen para petani di beberapa negara yang dilanda kekeringan tahun lalu, ini akan berdampak pada mengurangnya pasokan bahan baku di pabrik hingga tahun depan 2016, seperti diketahui lebih dari 60 persen dari tanaman kopi arabika Brasil tahun ini telah dipanen.
Meskipun pasar
kopi tidak memiliki kekhawatiran pasokan langsung, karena tingkat persediaan
berkurang, pasar rentan terhadap lonjakan harga yang cepat hingga beberapa
bulan mendatang.
menurut organisasi kopi internasional Biji kopi Arabika
tercatat 59% dari panen kopi dunia sebanyak 153,3 juta kantong pada 2012-2013,
demikian data USDA. Indonesia menghasilkan 1,7 juta kantorng kopi Arabika dan
menjadi penghasil terbesar, menggantikan India. Adapun Vietnam merupakan
penghasil kopi robusta terbesar diikuti oleh Brasil.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,3190 dollar dan 1,3000 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan akibat rebound ada pada posisi 1,4020 dollar dan 1,4200 dollar.
Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support kuat di posisi 1,3190 dollar dan 1,3000 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan akibat rebound ada pada posisi 1,4020 dollar dan 1,4200 dollar.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar